Kamis, 09 Juni 2011

Jangan terlalu keras pada hidup... jangan pula terlalu lembek. Belajarlah dari layangan.


Seringkali kita begiu terpesona pada terbangnya layang-layang di langit. Meliuk-liuk indah, kadang menukik tajam ke atas , kadang ke bawah... membuat jantung deg-degan.

Namun, layang-layang mengajarkan filosofi kehidupan yang begitu sederhana pada kita.

Seringkali kita menangis, kecewa dan marah bahkan tak jarang putus asa disaat cobaan menerpa kita. Tak sedikit pula yang mencoba bunuh diri.

Mari kita belajar dari layang-layang.

Layang-layang bisa terbang naik keatas... memerlukan angin. Layang-layang itu ibarat kita sendiri dan angin adalah cobaan/ujian Tuhan. Untuk bisa naik dan maju didalam kehidupan ini, kita memerlukan cobaan itu. Hidup kita tak ubahnya saat kita bersekolah. Setiap keningkatan memerlukan ujian.

Mari kita perhatikan bagaimana naiknya layang-layang itu. Untuk bisa makin tinggi naiknya, layang-layang perlu angin yang lebih kencang. Justru itu yang diperlukannya. Seperti kita, untuk bisa maju dan menjadi lebih dewasa lagi, kita perlu cobaan yang lebih berat lagi. Semakin kita bisa melalui cobaan yang berat itu, maka makin majulah atau makin dewasalah kita.

Namun... jangan pula terlalu kencang menarik tali layangan disaat angin itu kencang karena justru layangan itu akan putus. Janganlah kita terlalu keras melawan angin itu. Ikuti alirannya dan ikuti. Cari celah dimana kita harus menariknya agak kencang agar bisa naik ataupun dimana kita harus mengendurkannya agar tali tak putus. Begitu pula hidup kita. Jangan terlalu berambisi dan begitu tegang dalam menghadapi cobaan itu. Tetap tenang. Ada kalanya kita harus lebih tegas dalam menyelesaikan cobaan itu adakalanya kita harus sedikit menarik diri dan berserah padaNya.

Dan jangan pernah lupa, jangan pula kita terlalu kendor menarik tali layangan itu, karena itu hanya akan membuat layangan sulit terbang dan justru akan menukik turun menabrak bumi.

Buatlah hidup ini seperti layangan itu. Jangan pernah menyalahkan nasib, jangan pernah kita menyesali cobaan demi cobaan yang menimpa kita. Tuhan menganugerahkan cobaan itu agar kita belajar dan lebih meningkatkan diri. Jadi syukurilah setiap cobaan yang menerpa. Hanya dengan itulah kita bisa mengukur seberapa bijaknyakah kita saat ini. Tetaplah yakin bahwa Tuhan tak pernah memberikan ujian diluar dari kemampuan umatnya. Salam sejahtera...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar