Kamis, 09 Juni 2011

Tuhanku yang paling hebat!!....Bukan! Tuhanku yang paling Hebat!!!

“SD-ku yang paling bagus! …. “Bukan! Tapi SD-ku…! …. “Gak!!! SD-ku kok yang paling bagus!......
Tiga orang anak berseragam SD sedang berdebat sengit didepan kantor kecamatan. Dari seragamnya tampak bahwa mereka bukan berasal dari SD yang sama. Masing-masing dari mereka sedang mengunggulkan SD masing-masing. Kebetulan mereka bertemu bersama dikantor kecamatan untuk mendukung teman-teman mereka yang sedang mengikuti lomba paduan suara. Dan hampir-hampir saja mereka berkelahi jika saja tak segera dilerai oleh seorang petugas kebersihan.
Ternyata perdebatan mereka tak sampai disitu. Mereka bertemu kembali saat diadakan lomba gerak jalan piala kabupaten. Namun kali ini mereka menggunakan seragam SMP. Dan lagi-lagi mereka memperdebatkan SMP mereka masing-masing sampai-sampai mengajak teman-temannya untuk saling mengejek. Akibatnya grup sekolah ketiga anak ini jadi kacau.
Perdebatan berlanjut hingga mereka SMA. Mereka bertemu kembali saat lomba cerdas cermat antar SMU se propinsi. Namun mereka memperdebatkannya keunggulan sekolah masing-masing tanpa berkelahi. Mungkin karena mereka merasa malu jika berkelahi karena mereka sudah beranjak dewasa.
Namun 2 tahun berikutnya, mereka bertemu kembali namun kali ini duduk dimeja yang sama. Mereka bukan lagi memperdebatkan sekolah masing-masing. Justru mereka sedang bekerja sama mempersiapkan demo kepaa pemerintah yang akan merencanakan penggalian pasir pantai. Kali ini mereka duduk bersama sebagai mahasiswa perguruan tinggi yang sama . ya… mereka ternyata bertemu diperguruan tinggi yang sama. Dan kali ini misi mereka sama, menolong masyarakat. Tidak ada lagi teriakan dan ejekan tentang sekolah masing-masing.
Itulah kita manusia. Tingkatan dari SD hingga perguruan tinggi ibaratkan tingkat spiritual kita. Disaat tingkat spiritual kita masih “SD” kita masih dipengaruhi ego yang kuat bahwa Tuhan kitalah yang paling hebat. Setelah naik ke jenjang SMP, kita masih mempunyai ego itu namun tingkat arogannya mulai berkurang dalam mempertahankan pendapat, begitu pula saat naik ke SMA.
Namun saat kita sudah mencapai perguruan tinggi dan hamper lulus sebagai sarjana, saat itu kita merasa kita duduk ditempat yang sama. Hilanglah perdebatan itu. Begitu pula jika tingkat spiritual kita tinggi. Kita akan merasa bahwa semua adalah sama. Semua duduk dibangku yang sama. Dan Tuhan adalah satu.
Jadi, mari kita tingkatkan kesadaran kita, selama kita masih ditingkat dasar , ego masih sangat kuat mempengaruhi kita sehingga menimbulkan perbedaan persepsi. Dengan meningkatnya kesadaran kita akan Tuhan, maka saat itulah kita akan menyadari bahwa Tuhan itu satu. Jadi untuk apa memperdebatkan bahwa beliau berbeda? Mari kita tingkatkan iman kita dan keyakinan kita akan Nya. Karena dengan itulah semua perbedaan itu akan perlahan dan pasti akan terlihat sama. Suksma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar